D-ONENEWS.COM

Ratusan Warga Rusun Tak Bisa Nyoblos, Banyak Suara Siluman di TPS Sekitar Pluit

Jakarta,(DOC) – Sekitar 200 orang warga rumah susun (Rusun) diwilayah Jakarta Utara, kehilangan hak suaranya dalam Pilgub DKI, Rabu(15/2/2017), karena tidak terdaftar sebagai pemilih tetap.
Rostina, Koordinator Pejuang Anies-Sandi (PASA) Rusun Waduk Pluit, Kelurahaan Penjaringan, Jakarta Utara, mempertanyakan hal itu. Menurutnya 200 warga ini dikenal sebagai pendukung pasangan calon nomor 3 dalam Pilkada DKI Jakarta, Anies-Sandi.
Sementara Daftar Pemilih Tetap (DPT) RT-19 Rusun Waduk Pluit, Kampung Muara Baru, banyak terjadi keanehan.
“Seharusnya DPT di sini cuma berisi 300 orang. Tapi ternyata menggelembung jadi 400 orang. Dari 200 nama yang ada di dalam DPT, tidak seorang pun warga yang mengenalnya,” kata Rostina.
Menurut Rostina, dia sudah mencoba menanyakan nama-nama itu ke penghuni Rusun Waduk Pluit, tetapi tidak seorang pun yang mengenalnya. Dia dan sejumlah warga sudah menanyakan hal ini ke Lurah Penjaringan. Namun, belum ada tanggapan.
“Saya curiga ada penggelembungan data DPT di RT 19 itu, karena di kawasan ini dikenal sebagai kantong suara Paslon Nomor Urut 3, Anies-Sandi,” ungkapnya.
Hal yang sama juga terjadi di Rusun Bebek TPS 140 yang jumlah DPT nya berkurang lebih dari 50 persen.
Semula di TPS ini, jumlah DPT yang akan mengambil hak suaranya sekitar seribu orang. Namun kenyataannya yang tercatat hanya 412 orang. Warga banyak yang kecewa akibat tidak bisa memilih.
”Tidak dapat undangannya, banyak yang enggak dapat, dari 1000 warga, 400 yang terdaftar,” kata Andri, salah seorang warga Rusun Rawa Bebek, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Sebelumnya dia sudah terdata oleh petugas yang mendatangi seluruh rumah warga korban penggusuran Bukit Duri tersebut. Andri yang mengaku sudah protes, belum diberi solusi dari petugas pemilihan.
”Bingung mau ditempatkan kemana lagi. Takutnya disalahgunakan. Semua rumah sudah didata, alasannya tidak terbaca tapi kurang jelas,” ucapnya.(yun/dr/rol/r7)

Loading...