D-ONENEWS.COM

Operasi Pasar Tekan Harga Cabai Sampai Rp 70 Ribu

cabaiSurabaya,(DOC) – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok terlampau tinggi, rakyatpun meringis. Dan untuk mengurangi beban masyarakat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya, Jawa Timur mulai menggelar operasi pasar‎ mulai hari ini (9/1/2017) hingga 10 hari ke depan.
‎Dikatakan Kabid Pelayanan dan Pengawasan Disperindag Kota Surabaya, Nuri Diyah Nirmala‎, sebenarnya operasi pasar yang dilakukan pihaknya, sudah dimulai sejak Desember 2016 lalu. Dan digelar selama satu bulan penuh.
Namun, karena harga sejumlah bahan pokok, seperti cabai, bawang merah dan bawang putih kenaikan harganya terlampau tinggi, operasi pasar di seluruh kecamatan di Kota Pahlawan inipun kembali digelar pada bulan Januari ini.
“Itu maksudnya, untuk sedikit meringankan beban masyarakat tentang ‎harga-harga yang naik seperti bawang merah, bawang putih, lombok (cabai). Sekarang juga kita mengadakan operasi pasar, operasi pertama kali (di 2017),” terang Nuri.
Operasi pasar yang digelar pertama di bulan Januari ini, Disperindag Kota Surabaya menyasar Pasar Wonorejo, Kecamatan Rungkut. “Tadi kita ada di Rungkut, Wonorejo. Hari ini ada 10 pasar. Kemudian untuk besok sampai 10 hari ke depan, hari Sabtupun kita juga ngadakan operasi pasar,” ungkapnya.
Namun, lanjut dia, operasi ini akan terus digelar jika sampai 10 hari ke depan, harga-harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tradisional belum stabil. “Misalnya, kalau harga terus naik, operasi pasar terus dilakukan sampai sebulan penuh di seluruh kecamat se Surabaya. Besok (10/1/2017), kita ada di Wonocolo. Kemudian yang lain ada Sukomanunggal, ada Bubutan, ada Tandes, ada Semampir. Gantian tiap hari, tiap kecamatan,” sambungnya.
Seperti diketahui, sampai hari ini, harga cabai terus merangkak naik. Di bulan Desember 2016, dari Rp 35 ribu perkilogramnya, harga cabai naik menjadi Rp 70 ribu. Sekarang harganya sudah tembus Rp 110 ribu perkilogramnya.
“Jadi kenaikan lombok itu tinggi sekali sekitar 100 persen. Lombok saja 100 persen, kemudian bawang merah (naik) 50 persen‎. Jadi kita berusaha menekan harga itu jangan sampai masyarakat mengeluh, panik. Sebetulnya ini kan musim hujan, lombok itu kan tidak mau air, dia mau yang kering,” paparnya lagi.
Nuri menambahkan, pada operasi pasar ini, Disperindag hanya menyediakan bahan-bahan pokok yang mengalami kenaikan. ‎”Sekarang yang lagi tinggi itu kan lombok, ya kita lakukan. Memang (masyarakat) mengharapkan beras, gula. Tapi gula masih standar, kita tidak mengadakan operasi pasar. Kalau itu naik, ya kita juga akan mengadakan gula,” tandasnya.(bl/r7)

Loading...