D-ONENEWS.COM

Kartar Kampung Dupak Bangunsari Siap Bikin Podcast

Foto: Aziza Ulikah Qotrunnada beri sambutan

Surabaya,(DOC) – Pada era digital sekarang ini, sangat jarang di temui generasi milineal yang sadar terlibat organisasi sosial maupun berkecimpung dalam kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan.

Namun hal itu tak berlangsung di kampung wilayah Dupak Bangunsari, Surabaya.

Dalam pembentukan kepengurusan Karang Taruna (Kartar) Unit RT-9 di depan Poskamling, banyak generasi milenial mulai tingkat pelajar SMP hingga mahasiswa ikut berbaur menjadi peserta, Minggu(5/2/2023).

Moment ini membuat kaget, Ketua RT-9, Ika Suwantini, S.Pd yang hadir bersama Wakil Ketua Suyanto.

“Saya tidak menyangka generasi muda kampung kami semangat. Sejak akan pembentukan saya sampaikan ke warga agar jangan lupa di sampaikan ke putra-putrinya hari ini ada pertemuan di depan pos RT-09 dengan membawa alat tulis dan buku. Alhamdulillah ada banyak Kartar yang berpotensi sehingga bisa kita bentuk kepengurusan Kartar RT-09,” ujar Ika Suwantini.

Proses pemilihan pengurus Kartar RT-9 kampung Dupak Bangunsari berlangsung dengan fair, hingga terpilih Ketua-1 Nur Afifah Mauliddiyah, Ketua-2 Aziza Ulikah Qotrunnada, Sekretaris-1 Elly Nur Fajri Hidayah, Sekretaris-2 Bayu Aditya Saputra, Bendahara-1 Tessalonika Putri Maharani S dan Bendahara-2 Syifa Ainur Risma.

Kartar merupakan wadah berhimpun generasi muda atau generasi milenial yang sah. Menurut Ketua-2 Aziza Ulikah Qotrunnada, keberadaan organisasi kepemudaan ini, di bawah naungan Peraturan Menteri Sosial yang kepengurusannya berjenjang mulai dari desa sampai Nasional.

“Di era sekarang perlu kita buat program podcast dengan membahas sejarah, lingkungan dan keseharian yang ada di sekitar kita,” ujar Aziza

Anak dari mantan Ketua Kartar Surabaya M Arif An ini menjelaskan, program pembuatan podcast ini, sejalan dengan keinginan RT yang akan membuat kampung Content Creator.

“Saat ini, podcast menjadi salah satu trend di Indonesia. Banyak content creator hingga influencer membuat konten dengan berbasis siaran radio. Penonton tertarik untuk melihat sebuah proses diskusi yang tersaji dengan santai. Jadi terkesan lebih fleksibel dan intens,” pungkas Aziza.(r7)

 

Loading...

baca juga