D-ONENEWS.COM

Kemenag Lumajang Minta Warga Tak Terprovokasi Temuan Belasan Al Quran di Saluran Irigasi

Lumajang, (DOC) – Pasca ditemukan belasan Al-quran oleh warga di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, kabupaten Lumajang tepatnya di saluran irigasi sawah, pada Kamis (7/9/2023).

Adanya temuan itu belasan Al-Quran, Kepala Kementerian Agama Lumajang Muhammad Muslim meminta seluruh elemen masyarakat jangan terprovokasi.

“Saya meminta kepada seluruh elemen masyarakat tidak terprovokasi,” ujar Muhammad Muslim, kepada sejumlah awak media, Rabu (13/9/2023).

Penyuluh dari Kantor Urusan Agama sudah turun ke lapangan untuk ntuk meredam emosi masyarakat agar tidak terpancing dengan adanya orang yang menaruh Al-Qur’an di selokan.

“Alhamdulillah masyarakat kondusif tidak terpancing dengan persoalan penemuan Al-Qur’an di Selokan,” terangnya.

Muslim berpesan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri, Biarkan pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan dan memproses temuan ini.

“Kami berpesan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Biarkan pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan memproses temuan ini. Jangan sampai masyarakat mengambil keputusan sendiri,”tuturnya.

Muslim menambahkan, jelang pesta demokrasi dalam wakti dekat ini, pihaknya mengajak para politisi untuk meredam menjaga situasi yang kondusif.

“kami berharap para politisi untuk ikut meredam, dan tidak memanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan dapat menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat,” tutur dia pernah berprofesi sebagai wartawan.

Sementara laporan dari petugas KUA kecamatan Pronojiwo situasi masyarakat di lokasi masih kondusif.

“KUA sampai saat ini juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk perkembangan penyelidikan terkait peristiwa penemuan belasan Al-Quran,” jelasnya.

Sampai saat ini polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif di balik temuan Al-Quran.

“kami masih melakukan upaya penyelidikan. Hasil olah TKP beberapa Al Quran ditemukan di sumber mata air yang biasa digunakan untuk mandi dan seloka,. Dari sejumlah tempat, kami menemukan kesamaan bahwah kitab ini diikat dengan menggunakan pelepah pohon salak,

Penemuan Al-Qur’an ditemukan di tiga titik yang berdekatan 3 meter, kemudian satu titik dengan dua titik itu jaraknya 10 meter.

“Al-Qur’an yang ditemukan oleh warga selisih satu hari di tiga titik itu. Dari tiga titik temuan itu ada keindentikan, jadi Al Qur’an itu ditempatkan atau dibungkus pakai semacam kain, ada yang baju atau sarung,” ujarnya.(Imam)

Loading...

baca juga