D-ONENEWS.COM

PGRI Setuju Kebijakan Wali Kota Agar Guru WFH, Hasil Swab 137 Tenaga Pengajar Positif

Foto: Ilustrasi Ruang Kelas Sekolah

Surabaya,(DOC) – Pemkot Surabaya memastikan telah melakukan test swab terhadap 3.127 guru sekolah SD dan SMP.

Upaya ini merupakan langkah antisipasi penularan Covid-19, sekaligus salah satu upaya persiapan akan diselenggarakannya kembali kegiatan belajar – mengajar di sekolah dengan tatap muka.

Menyusul telah ditemukannya kasus Covid-19 yang menimpa beberapa guru PGRI.

Hasil test swab tersebut, terdeteksi 137 tenaga pengajar SD maupun SMP yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 4 guru meninggal dunia.
“Guru yang meninggal dunia itu, karena memiliki penyakit bawaan(komorbit),” ungkap Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajantara, Jumat(21/8/2020).

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan, menurut Febri, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengeluarkan intruksi agar para guru mengajar dan beraktifitas dari rumah, atau Work From Home(WFH).

“Kalau di lingkungan pendidikan penyebaran Covid-19 sangat kecil, karena para guru selama ini WFH. Interaksi disana juga dibatasi. Sekarang, Wali Kota sudah mengeluarkan SE(surat edaran),” katanya.

Ketentuan SE Walikota agar para guru WFH dianggap langkah tepat untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

Para guru disalah satu SMK PGRI juga sempat menolak dengan munculnya kebijakan Pemprov Jatim yang berencana membuka kembali SMA/SMK belajar disekolah dengan cara bertatap muka.

“SE Walikota agar guru WFH itu sudah sangat tepat. Jadi kegiatan belajar di sekolah tatap muka, bisa dimulai setelah masa pandemi berlalu,” kata Ketua PGRI Surabaya, Sumarto.

Khusus di wilayah Surabaya, kata Sumarto, belajar tatap muka di sekolah, ditunda dulu sampai seluruh guru juga telah dimenjalani test swab.(hadi/div)

Loading...

baca juga