D-ONENEWS.COM

Bisa Rasakan Surabaya Tempo Dulu di Gamplong Studio Alam

Foto: Replika Kereta Trem dan Shelter Surabaya Tempo Dulu di Gamplong Studio Alam

Yogya,(DOC) – Banyak tempat di wilayah Yogyakarta menjadi destinasi wisata favorit bagi para wisatawan.

Provinsi yang kaya dengan budaya Jawa ini, kian berkembang dengan munculnya destinasi wisata baru.

Tak heran, jika Yogyakarta di era transisi kehidupan normal baru pasca masa pandemi Covid 19, sudah banyak di banjiri para wisatawan.

Salah satu destinasi wisata baru yang sudah berangsur normal, yaitu di Desa Wisata Gamplong kabupaten Sleman.

Destinasi ini diberi nama Gamplong Studio Alam Sleman, terletak sekitar 16 kilometer dari Titik Nol Yogyakarta.

Gamplong Studio yang kian dikembangkan, merupakan lokasi syuting sutradara film Hanung Bramantyo untuk membuat film-film layar lebar, diantaranya film Sultan Agung The Untold Love Story, film Bumi Manusia, terakhir film Habibi dan Ainun.

Rencananya akan ada film baru yang akan dibuat di lokasi ini. Kata salah satu petugas, film itu berjudul Gatot Kaca.

“Itu tempatnya lagi di desain ulang. Pakai pendopo depan yang di set kayak istana khayangan,” kata seorang petugas Gamplong Studio, pengemudi kereta trem.

Film Sultan Agung, mengambil setting abad ke-16 dan 17. Lahan yang semula tanah kas milik desa disulap jadi kawasan Indonesia abad ke-16.

Awal mula berdirinya Gamplong Studio Alam, merupakan inisiasi dari pihak Mooryati Soedibyo, sosok 90 tahun pendiri produk kecantikan Mustika Ratu.

Pihak Mooryati Soedibyo lewat Mooryati Soedibyo Cinema mengandeng sutradara Hanung Bramantyo untuk membuat film Sultan Agung The Untold Story.

Film Bumi Manusia

Setelah berhasil membuat film kolosal Sultan Agung The Untold Story, Gamplong Studio yang sering dijuluki mini Hollywood tersebut, mencetak lagi film Bumi Manusia.

Diadaptasi dari novel laris karya Pramoedya Ananta Toer, film yang mengambil latar sebelum kemerdekaan yang begitu kental akan perbudakan dan isu rasisme atau bisa di bilang masa penjajahan Belanda.

Lokasi syuting terletak di sebelah kiri pintu masuk yang ditandai dengan sebuah rumah kayu tingkat dua, lengkap dengan taman, perkarangan dan perabot rumah.

Koleksi senjata api kuno hingga sejumlah delman di zaman itu, juga nampak dikompliti yang mirip menyerupai aslinya.

Sementara diluar halaman rumah, terdapat replika pemukiman penduduk zaman dulu yang dibuat dari kayu dan bambu.

Film Habibi dan Ainun

Pembuatan film layar lebar ketiga yang mengambil lokasi syuting di Gamplong Studio , yaitu film yang diangkat dari memoar (alm) Presiden BJ Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Habibie.

Kisah film tersebut memang mengambil tulisan Presiden BJ Habibie sendiri, yang sebenarnya untuk terapi menulis BJ Habibie guna mengurangi rasa sedihnya saat ditinggal sang istri.

Terdapat Replika Surabaya Tempo Dulu

Lahan seluas 2 hektare, sengaja disulap menjadi kawasan Indonesia zaman dulu. Beberapa bangunan semi permanen didirikan seperti Gerbang Keraton Karta Kerajaan Mataram, Pendopo Alit Keraton Karta, Pendopo Ageng Keraton Karta, Benteng Holandia atau Batavia, Kawasan Kampung Mataram, dan Kampung Pecinan masa lampau sampai wajah kota Surabaya Tempo dulu juga di bangun lengkap dengan berbagai atributnya, yaitu kereta trem.

Hampir seluruh bangunan yang berdiri di Gamplong Studio Alam cukup menarik perhatian wisatawan hingga dari luar Yogyakarta, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan sejumlah daerah lainnya.

Tak sedikit artis yang terkadang mampir menyamar sebagai wisatawan untuk mengambil pose foto di lokasi Gamplong Studio Alam, desa Gamplong, Sleman Yogyakarta ini.

“Saya gak tahu kalau ada ustad Yusuf Mansur mampir beli minum di warung saya, karena pakai masker. Pas mau minum, maskernya di buka dan ternyata ustad. Langsung saya ambil kamera untuk berfoto,” kata ibu pemilik warung di lokasi Gamplong Studio Alam.

Gamplong Studio Alam ini dibangun mulai Oktober 2017 lalu. Meski baru, tapi antusias masyarakat terhadap keberadaan Gamplong Studio Alam ini, cukup banyak.

Tak sedikit orang yang merasa penasaran untuk berkunjung untuk berfoto dan melihat-lihat lokasi syuting film-film layar lebar.

Pasca pandemi Covid-19 ini, para pengunjung sudah mulai beeangsur berdatangan kembali, walaupun mereka harus patuh untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Baru 2 minggu dibuka lagi, setelah tutup karena pandemi Covid. Pengunjung wajib cuci tangan, pakai masker dan harus scan barcode untuk laporan ke Gugus Tugas setempat, jika ada yang terdeteksi positif,” papar Adi petugas jaga pintu depan Gamplong Studio Alam.(fr)

Loading...

baca juga