D-ONENEWS.COM

Dulu Belajar Ke Surabaya, Sekarang Denpasar Lebih Mampu Kelola Pasar Tradisional

Denpasar,(DOC) – Sebagai pulau tujuan wisata, masyarakat Bali senantiasa melestarikan kebudayaan dan seni dalam segala sisi kehidupan serta ketrampilan, untuk menambah daya pikat wisatawan. Tak luput juga warga Kota Denpasar yang selalu menjaga tradisi kebudayaannya, meski harus berpacu dengan perkembangan modernisasi.
Untuk menyelaraskan hal itu, Pemerintah Kota Denpasar – pun harus memutar otak merenovasi sejumlah fasilitas umum guna mengikuti modernisasi. Sasaran utama yaitu pasar-pasar tradisional yang diubah sebagai pasar modern tanpa memusnahkan budaya masyarakat lokal.
Dikota Denpasar, pasar-pasar tradisional mulai di renovasi untuk memenuhi tuntutan persaingan usaha dengan toko modern seperti minimarket dan swalayan.
Kepala Bagian Perdagangan kota Denpasar, Lasmi Sarasati menyampaikan, semenjak pemerintah pusat meluncurkan program revitalisasi pasar tradisional, Pemkot Denpasar mulai menata sejumlah pasar-pasar tradisional, diantaranya pasar Agung dan Pasar Sindu.
Pasar Agung kini dinobatkan menjadi pasar percontohan nasional, karena setelah revitalisasi omset nya meningkat menjadi Rp 5 milliar. Sebelumnya, omset pasar Agung dengan eks furniture – nya hanya beromset Rp 2 milliar.
“Hampir semua pasar yang terdapat di Denpasar kita renovasi untuk menempati area kelas B. Sementara Pasar Agung dan Pasar Sindu yang mendapat penghargaan serta Pasar Agung menjadi proyek percontohan revitalisasi pasar,” ungkapnya

Pasar Agung Denpasar Bali

Meski gedungnya sudah modern, rapi dan bersih, namun sistem pengelolaan yang dikembangkan masih tradisional yaitu dengan bertatap muka antara penjual dan pembeli untuk tawar menawar harga. Lasmi juga mengatakan, budaya lama di pasar – pasar tradisional tersebut tetap dikembangkan oleh Pemkot Denpasar yaitu dengan membentuk sekolah Pasar Rakyat berupa program-program pelatihan.
“Sistem pengelolaan pasar rakyat yang masih menganut pasar tawar menawar.  Hal ini sebagai penguatan jati diri masyarakat kota Denpasar agar tetap berinteraksi satu sama lain. Sedang untuk sekolah pasar tradisional kita tujukan untuk siapa saja terutama ke para pedagang,” tukasnya.
Ia menambahkan, ancaman pasar-pasar tradisional sekarang ini adalah menjamurnya minimarket dan swalayan yang berdiri di tengah pemukiman warga. Untuk menjaga eksistensi pasar-pasar tradisional, Pemkot Denpasar membatasi keberadaan pasar modern dengan membentuk peraturan daerah (Perda).
“Kami batasi pengembangan pasar modern di kota Denpasar dengan membuat Perda 9 tahun 2009 dan mengacu pada Permendag nomor 70 tahun 2013, tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional pusat perbelanjaan dan toko modern,” imbuh Lasmi.
Total izin yang dikeluarkan oleh Pemkot Denpasar yaitu sekitar 295 permohonan. Jumlah perizinan itu di atur didalam peraturan Walikota Denpasar, mengacu pada peraturan yang lebih tinggi lainnya..
“Memang izin itu di keluarkan setelah minimarket menjamur di kota Denpasar. Untuk itu kami membatasinya dengan jumlah izin. Minimarket yang sudah terlanjur beroperasi diberi kesempatan untuk mengurusnya. Jika gugur maka kita akan mencoretnya dan tidak diganti atau ditambah lagi. Harapannya jumlah minimarket akan terus berkurang,” papar Lasmi.
Ia juga menjelaskan, masa berlaku izin operasional minimarket dibatasi 5 tahun dan bisa diperpanjang lagi jika akan kadarluarsa. Selain jumlahnya dibatasi, Pemkot juga mengatur jarak minimal antara minimarket dan pasar tradisional.
“Jaraknya minimalnya 1 kilometer, pokoknya kita tegas soal itu. Izin kami keluarkan berdasarkan kajian dampak sosial yang menjadi patokan utama. Kami tidak akan keluarkan perijinannya, jika hasil kajian itu menimbulkan dampak kerugian pada toko-toko atau pasar tradisional disekitarnya,” jelasnya.
Selain pasar Agung, pasar Sindu yang terletak di sekitar pantai Sanur juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.
Pasar_Sindu_Sanur

Pasar tradisional ini sering dikunjungi oleh para wisatawan asing untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Hal ini menunjang kelengkapan fasilitas di pulau Bali bagi wisatawan domestic dan manca Negara yang tengah berlibur. Berdasarkan keterangan pengelola pasar Sindu, Made Sidarta, aktivitas pasar ini juga memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) untuk Denpasar Bali.
Jika PAD dari sector pariwisata memberikan sumbangan PAD sekitar 80 persen, maka pasar menyumbang PAD sekitar 20 persen..
“Pengelolaan Pasar Tradisional pun juga memberikan sumbangsi PAD bagi Bali. Namun tidak terlalu besar,” ungkap pengelola pasar Sindu, Made Sidarta.
Dia menambahkan, Pasar Sindu merupakan pasar terbaik kedua ditingkat nasional setelah pasar Agung. “Pengelolaan pasar tradisional yang berintegrasi dengan pasar wisata itu salah satunya adalah pasar Sindu,” imbuhnya.
Pasar Sindu direvitalisasi sejak tahun 2010, berdiri diatas lahan 5,2 are atau 5200 m2. Sekitar 200 pedagang lokal yang berjualan dipasar Sindu tertata rapih. Nampak lantai keramik yang terpasang sangat bersih bebas dari sampah dan bau.
Menurut Made Sidarta, sebagai pasar tradisional, pasar Sindu mempunyai jam operasional tertentu untuk buka, yaitu hanya dipagi hari saja. Namun meski begitu, para wisatawan manca Negara tak merasa keberatan untuk berbelanja di pasar yang dikelola oleh pemimpin adat.
“Pasar Sindu mulai beroperasi sejak pukul 03.00 waktu Bali  berakhir sampai jam 12.00 wit. Disore hari diarea parkir pasar Sindu ditempati pasar senggol hingga pukul 22.00 Wit,” ucap Sidarta.
Pasar Seni Kumbasari Denpasar Bali

Terpisah, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Denpasar, Nangroela mengaku belajar menata pasar ke Surabaya. Sehingga dirinya bingung ketika Surabaya sekarang ingin belajar ke Denpasar.
”Saya justru menanyakan kenapa sekarng terbalik, Surabaya kenapa belajar ke Denpasar. Apakah ingin mengecek saja,” kelakarnya.
Nangroela menceritakan asal muasal kota Denpasar, ‘Den’ yang berarti ‘Selatan’sedang pasar artinya tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam suatu perdagangan. Jadi ‘Denpasar’ bisa diartikan Selatan Pasar. “Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari kerajaan Badung,” pungkasnya.(rob7)

Loading...