D-ONENEWS.COM

Penghuni Rumah Kos dan Kontrakan Dikawasan Pakis Tirto Dirazia Yustisi

Surabaya,(DOC) – Petugas gabungan kelurahan Pakis Surabaya bersama anggota TNI-Polri menggelar operasi yustisi di Kawasan perkampungan Pakis Tirto, Selasa(11/6/2019) siang.

Pasalnya diperkampungan tersebut, banyak warga pendatang yang menghuni rumah sewa dan kost.

Para petugas razia yang menyisir kos-kosan dan rumah kontrakan memeriksa identitas penghuni berupa KTP elektronik (EKTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang dimilikinya.

“Pasca Idul Fitri kita diperintahkan menyisir kos-kosan dan rumah kontrakan. Intinya warga berpenduduk non surabaya setelah lebaran banyak yang dating mencari penghidupan di Surabaya,” ungkap Hudaya Lurah Pakis Surabaya.

Dalam operasi yustisi ini, petugas banyak mendapati pendatang yang sudah lanjut usia. Selain itu ditemukan juga 4 orang warga non Surabaya yang terdata rata-rata berasal dari Lamongan dan Malang.

“Warga pendatang banyak karena ini masih musim lebaran. Banyak yang belum datang, hasil kurang lebih 4 kepala keluarga yang kita dapat dan rata-rata mereka bekerja,” katanya.

Pada operasi yustisi itu, petugas juga mendapati pemuda usia 18 tahun yang mengaku berasal dari Ambon tanpa memiliki identitas.

Menurut Hudaya, warga pendatang yang tinggal di satu diantara rumah kos ini, kemudian dibawa oleh petugas ke kantor kelurahan Pakis untuk di data, karena yang bersangkutan masih belum memiliki pekerjaan di Surabaya, sekaligus tak beridentitas.

“Kami dari unsur kelurahan, Satpol PP dan TNI/Polri rutin mendata warga non Surabaya. Kita punya catatan misal dari sekian apakah ada warga baru atau tidak apakah kerja kerja dimana, jangan sampai mereka datang hanya memenuhi kota Surabaya serta mencegah kejadian terorisme,” tandasnya.

Operasi yustisi pasca lebaran ini merupakan instruksi dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sebagai upaya mengendalikan urbanisasi.(hadi/r7)

Loading...