D-ONENEWS.COM

Densus Geledah Rumah Terduga Pengemboman Gereja, Temukan Tiga Bom High Explosive

Surabaya,(DOC) – Kapolrestabes kota Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan dalam keterangan persenya, menyatakan, telah menemukan tempat tinggal pelaku bom bunuh diri ditiga gereja di Surabaya.

Rumah tersebut juga sudah didatangi oleh Densus 88 yang berada di Perumahan Wonorejo Asri Blok K/22A, Rungkut, Surabaya atas nama Dita Supriyanto.

Selama ini Dita tinggal bersama istrinya, Puji Kuswanti dan 4 orang anak yakni dua laki-laki dan dua perempuan.

Saat digeledah, petugas menemukan 3 bungkusan plastik dan ternyata isinya adalah tiga bom high explosive yang langsung diledakkan tim penjinak bom.

“Jadi ada sejenis tempat plastik itu isinya di tiap kotak plastik itu ada dua pipa, jadi ada tiga, masing-masing plastik ada dua pipa. Jadi total ada tiga (bom),” kata Kapolrestabes Surabaya, dalam konferensi pers di depan rumah teroris Dita Sopriyanto, Minggu (13/5/2018).

Bom tersebut masuk kategori TATP. Daya ledak bom ini masuk kategori high explosive.

“Dari tim oleh TKP tadi dirakitnya di rumah tersebut, itu termasuk high explosive,” ungkapnya.

Selain menemukan bom, polisi juga menemukan sejumlah barang lain. Semuanya sedang diteliti.

“Rumah itu berantakan dan di bagian belakang ada lesan panah (papan target), ada anak panah dan busurnya menancap, terlihat sering digunakan keluarga tersebut. Ada juga beberapa dokumen, ada beberapa buku, ada beberapa tulisan, ada beberapa pesan sedang kita kumpulkan,” pungkasnya.

Sementara itu, warga sekitar perumahan mengenal Dita selama ini sebagai sosok santun dan ramah. Warga tak menyangka bahwa tetangganya tersebut menjadi pelaku pengeboman.

Seperti yang dilansir detik, Dita menempati rumah di blok K/22 A itu sejak tahun 2010. Dita sendiri diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal.

Dita jarang keluar rumah, tapi kalaupun keluar Dita selalu bersama dua anak laki-lakinya bernama Fadil dan Firman yang berboncengan motor menuju ke mushala.  Istrinya juga jarang keluar, hanya kedua anak perempuannya yang bersepeda disekitar rumahnya.

Begitu pula dengan tamu Dita yang dikatakan oleh Unjung tetangga Dita, tidak mencurigakan sama sekali.

“Dari cara berpakaiannya biasa, tidak ada yang mencurigakan. Kalaupun ada tamu, dia selalu menemui di teras atau di dalam tapi pintu tetap terbuka, namun tiap hari selalu ada tamu. Tidak pernah ada pertemuan atau pengajian. Ada beberapa tamunya yang menggunakan cadar, ada juga yang berpakaian normal,” katanya.

Informasi lain menyebutkan, istri Dita yang terduga pelaku pengeboman di Gereja Katolik Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, diketahui sebagai warga Banyuwangi. Saat melakukan pengeboman, dia bersama kedua anaknya.(had/nps/r7)

Loading...

baca juga