D-ONENEWS.COM

Mahasiswa Papua Bentrok Dengan Ormas Pro NKRI

Surabaya,(DOC) – Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa asal Papua digelar Surabaya untuk meminta merdeka, Sabtu(1/12/2018) pagi.

Mereka tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite Surabaya.

Aksi ini diwarnai kericuhan saat baru longmarch dari jalan Pemuda atau tepatnya depan Plasa Surabaya.

Awalnya para mahasiswa Papua berencana menggelar longmarch dari Monumen Kapal Selam (Monkasel) di jalan Pemuda,  menuju gedung negara Grahadi, jalan Gubernur Suryo.

Namun upayanya ini terhenti tepat di depan Plaza Surabaya karena dihadang sejumlah Ormas dari FKPPI, Hipakad dan Pemuda Pancasila, yang menamakan diri Pro NKRI.

Ormas kepemudaan yang melakukan penghadangan nampak ingin mengingatkan para mahasiswa Papua bahwa mereka adalah warga negara Indonesia.

Mereka mengibarkan bendara Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Ini Indonesiaâ€Ĥ!!! Jangan terpecah belah dengan tuntutan minta merdeka. Papua adalah bagian dari NKRI. Kalian saudara kami,” teriak salah satu pendukung Ormas.

Pihak kepolisian yang mengawal aksi massa tersebut, telah menyiapkan sekitar 270 personil kepolisian termasuk anggota Brimob dan mengerahkan dua unit mobil water canon.

Saat suasana mulai tegang, aparat kepolisian ini langsung membentuk pembatas hidup untuk memisahkan kedua belah massa agar kondusif.

“Pihak kepolisian hanya melakukan pengamanan agar tidak terjadi bentrok dan Surabaya tetap aman,” ungkap Kapolsek Genteng, Kompol Arie Setiawan saat dilokasi demo.

Sementara itu, ratusan massa AMP Komite Kota Surabaya ini, memang menggelar aksi demo untuk menuntut kemerdekaan Papua. Rencananya mereka akan longmarch menuju depan gedung Negara Grahadi untuk menggelar aksi damai dan menyampaikan aspirasi masyarakat Papua yang ingin diberi hak menentukan nasib.

Aksi ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT Papua Barat.

“Dengan kekuatan kebenaran dan intelektual yang kalian miliki, lawan kapitalisme, kolonialisme dan militerisme. Papua harus merdeka,” ungkap seorang mahasiswa Papua saat berorasi di mobil komando.(hadi/r7)

Loading...

baca juga