D-ONENEWS.COM

Perangi Hoax, Ketua PWI Jatim Berikan Tips Memilah Informasi Pada Ratusan Pelajar

Surabaya, (DOC) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Lutfil Hakim pada hari Selasa (28/11/2023) menjadi pembicara pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Menatap Surabaya 5 Tahun Kedepan yang diselenggarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Berlokasi di Ruang Teater Balai Pemuda Surabaya, Lutfil menegaskan didepan ratusan pelajar SMP Negeri untuk memanfaatkan media mainstream sebagai salah sumber informasi yang berkualitas.

“Pada era Pak Karno dulu, dia usia muda sudah memiliki literasi yang luas. Di saat SMP dia sudah berdialog dengan tema besar. Ketika pada saat itu data tidak mudah didapatkan seperti sekarang, tapi beliau mampu memperbesar kualitas literasinya,” ungkap Lutfil.

Dalam hal ini, ia juga menjelaskan bahwasanya anak-anak SMP juga bisa memiliki literasi yang luas seperti Bung Karno. Pasalnya, digitalisasi saat ini sangat memudahkan seseorang dalam memperoleh informasi dengan cepat. Kini, yang menjadi tugas utamanya adalah memilah mana informasi yang tepat dan mana yang kurang akurat.

“Jangan terlibat dengan hal-hal yang buruk. Kalau adik-adik sekalian berada di ruang publik, maka berkontribusilah hal-hal positif,” ujarnya.

Dia juga mengimbau jangan langsung mempercayai informasi atau fenomena yang beredar, terutama dalam bentuk video di media sosial. Alangkah lebih baik, lanjutnya, bagi para pelajar untuk menunggu informasi valid dari media mainstream.

Selain itu, Lutfil juga menegaskan bagi pihak media atau pemberi informasi untuk memberikan informasi dengan akurat. Hal ini lantaran validitas dari sebuah berita atau informasi dilandaskan pada konfirmasi dari pihak yang terkait.

“Seorang jurnalis dalam membangun konstruksi berita itu ada tahapan-tahapannya. Harus mengikuti kode etik,” kata Lutfil.

Karena itu, dalam memilih dan memilah suatu informasi, ia mengatakan kepada pelajar SMP ini bahwa mereka bisa dapat melakukan apa yang dilakukan jurnalis. Lebih lanjut, Lutfil menganjurkan pada para siswa untuk membuat konten-konten yang mengandung pengetahuan dan tidak asal ikut tren yang buruk.

“Karena dalam 5 tahun kedepan, anda juga akan memberikan kontribusi besar pada kota Surabaya,” pungkas Lutfil. (r6)

Loading...

baca juga