D-ONENEWS.COM

Pipa PDAM Bocor Diduga Terkena Proyek MERR, Suplai Air Bersih Warga Gunung Anyar Lewat Mobil Tangki

Surabaya,(DOC) – Distribusi air PDAM ke pelanggan di kawasan Gunung Anyar mampet. Hal ini akibat pipa PDAM bocor dan terputus, tepatnya di sekitar proyek pengerjaan box culvert di Jalan Middle East Ring Road (MERR) Gunung Anyar Surabaya.

“Sudah sejak kemarin Jumat(28/12/2018) air PDAM mati, ternyata ada pipa yang jebol di kawasan MERR itu,” ungkap Tarmuji, salah satu warga Pesona Alam Gunung Anyar saat dihubungi, Sabtu(29/12/2018).

Ia mengatakan untuk kebutuhan air bersih, warga mendapat kiriman air tangki dari PDAM.

“Sekitar pukul 12.00 Wib, Sabtu(29/12/2018) tadi, air tangki di kirim PDAM. Untuk pastinya saya tidak tahu, apakah matinya air PDAM di sekitar pemukimannya, karena pipa PDAM yang jebol itu atau bukan,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan  Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, Mujiaman Sukirno dikonfirmasi terpisah, mengatakan, pipanya terkena dampak dari aktivitas proyek nasional tersebut. Dikatakan, pihaknya kini berupaya agar distribusi air tetap sampai ke pelanggan.

“Kita akan merecovery secepatnya agar tak mengganggu pelayanan distribusi air ke pelanggan,”  ungkap Mujiaman, Sabtu(29/12/2018).

Dikatakan, biaya untuk merecovery pipa PDAM yang bocor itu, ditanggungkan ke PDAM.  Hal ini berlaku setelah muncul Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Undang-Undang yang menyatakan bahwa pelaksana proyek-proyek nasional tak dibebani biaya perbaikan utilitas umum, apabila dalam pengerjaan proyek, terjadi permasalahan dengan sarana dan prasarana milik daerah tersebut.

“Itu ada UU-nya dan Permendagri nya. Cuma saya lupa nomornya. Tapi yang jelas, pihak PDAM selaku pemilik utilitas yang harus memperbaikinya. Ini bukan hanya PDAM saja ya, utilitas lainnya seperti PLN, Telkom  juga kena dampaknya dan harus memperbaiki sendiri,” tandasnya.

Hanya saja ia menyampaikan dampak kebocoran pipa PDAM dilokasi proyek lanjutan MERR Gunung Anyar, tidak begitu signifikan terhadap layanan distribusi air ke pelanggan. Menurut Mujiaman, pelanggan akan menerima debit air yang kecil karena dampak kebocoran pipa itu.

“Itupun hanya dialami pelanggan di sekitar Gunung Anyar. Tidak seperti di Mayjend Sungkono kalau terjadi kebocoran. Dampaknya bisa sampai seluruh Surabaya, karena diameter pipanya besar sekitar 800 milimeter,” imbuhnya.

Di tahun 2019 ini, lanjut Mujiaman, PDAM telah menganggarkan dana cadangan perbaikan pipa yang terkena dampak pembangunan proyek, yakni sebesar Rp 30 milliar. Dana cadangan ini meningkat Rp 10 milliar dibanding tahun 2018.

“Ya karena keluarnya aturan itu, maka kita sediakan dana cadangan. Dana itu memang besar karena recovery kebocoran pipa itu tidak bisa dikerjakan di satu titik yang bocor, tapi harus menyeluruh di jaringan pipa yang terkoneksi. Pipa-pipa sambungan posisinya bisa bergeser dan harus dibenahi juga,” paparnya.

Mujiaman meminta maaf kepada seluruh pelanggan PDAM yang terkena imbas dari kebocoran pipa tersebut. Ia juga berharap masyarakat yang terdampak agar bersabar menunggu perbaikan pipa.(robby/r7)

Loading...

baca juga