Surabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya mengikuti silaturahmi sekaligus halal bi halal bersama para pedagang Pasar Turi Baru, Jumat (5/5/2023). Kegiatan yang berlangsung di Atrium Lantai Ground Pasar Turi Baru tersebut, turut diikuti direksi dan karyawan PT Gala Bumi Perkasa.
Momen silaturahmi ini, sekaligus dimanfaatkan Wali Kota Eri Cahyadi bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyapa sekaligus mendengarkan masukan dari para pedagang.
“Saya secara pribadi dan juga mewakili seluruh jajaran Pemkot Surabaya mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga silaturahmi dan halal bi halal ini menjadikan kita kembali bersih,” kata Wali Kota Eri Cahyadi mengawali sambutannya.
Wali Kota Eri juga menyampaikan, bahwa salah satu jalan agar Pasar Turi Baru bisa kembali ramai seperti sedia kala adalah seluruh stan harus dibuka. Karenanya, ia pun meminta kepada para pedagang agar dapat membuka seluruh stan Pasar Turi Baru pada 31 Mei 2023. “Pasar Turi ini harus kembali seperti dulu, maka satu-satunya jalan adalah semua stan yang ada di sini harus dibuka,” ujarnya.
Pembukaan seluruh stan Pasar Turi Baru pada 31 Mei 2023 yang disampaikan Wali Kota Eri tersebut, bukan tanpa alasan. Sebab, dalam rapat koordinasi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan sebelumnya telah disepakati bahwa kontrak antara Pemkot Surabaya dengan pengelola Pasar Turi Baru, yakni PT Gala Bumi Perkasa, terhitung mulai tahun 2010 hingga 2035.
“Tetapi tahun 2010 itu saudara-saudara (pedagang) saya belum dapat berjualan sampai hari ini. Sehingga berjualan itu, saya katakan baru dibuka tanggal 31 Mei 2023,” jelasnya.
Nah, ketika seluruh pedagang membuka stan pada 31 Mei 2023, maka setelah tahun 2035, mereka akan diberikan perpanjangan gratis sewa stan selama 15 tahun ke depan. Perpanjangan gratis itu diberikan Pemkot Surabaya setelah ikatan hukum dengan PT Gala Bumi Perkasa berakhir pada tahun 2035.
“Berarti itu akan dikelola Pemkot Surabaya dan ketika dikelola pemkot, di situ ada pembayaran. Dan disitulah mereka (15 tahun) tidak akan kena biaya lagi, karena (pedagang) belum merasakan dampaknya dari pembangunan ini karena ada selisih, sengketa dan macam-macam, karena itulah pemerintah harus hadir di sana,” paparnya.
Makanya, Wali Kota Eri kembali meminta seluruh pedagang Pasar Turi Baru agar serentak membuka stan mereka pada tanggal 31 Mei 2023. Namun, apabila 31 Mei 2023 stan tidak dibuka, maka ia tidak bisa mempertanggungjawabkan terhadap keputusan yang diambil saat rapat koordinasi bersama KPK dan Kejaksaan.
“Sehingga harus kita buka dan kita jalankan bersama. FainsyaAllah tidak ada maksud lain dari saudara-saudara kita semuanya kecuali untuk Pasar Turi Baru ini menjadi ramai kembali,” jelasnya.
Namun demikian, Wali Kota Eri menyatakan bahwa seluruh pedagang Pasar Turi Baru telah sepakat untuk membuka stan mereka pada 31 Mei 2023. Apalagi menurutnya, ketika semua stan itu dibuka, maka pengunjung akan lebih banyak memiliki pilihan dan itu bisa membuat Pasar Turi Baru kembali ramai.
“Insyaallah kita sudah sepakat (dibuka) tanggal 31 Mei 2023. Kalau (stan dibuka) lebih tanggal 31 Mei 2023 kita tidak bisa menolong lagi, diberikan perpanjangan 15 tahun tidak membayar. Karena kemarin arahan dari KPK dan Kejaksaan seperti itu,” paparnya.
Di tempat yang sama, General Manager (GM) Pasar Turi Baru, Teddy Supriyadi menyampaikan, bahwa Pasar Turi Baru terhitung sudah 1 tahun 1 bulan beroperasi sejak diresmikan Wali Kota Eri pada Maret 2022 lalu. Selama 1 tahun lebih beroperasi, sudah banyak perkembangan yang dicapai Pasar Turi Baru.
“Sarana dan prasarana sekarang jauh lebih baik. Kemudian tingkat kebersihan gedung, keamanan sudah menjadi lebih baik, tingkat awareness masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya mulai banyak yang mengenal kalau Pasar Turi sudah buka kembali,” kata Teddy.
Bahkan, Teddy menyebut, tingkat kunjungan Pasar Turi Baru sudah mulai mengalami tren kenaikan. Berdasarkan catatannya, trend kunjungan Pasar Turi Baru dalam satu bulan mencapai sekitar 90 – 95 ribu orang.
“Dengan kapasitas Pasar Turi Baru sebesar ini, jumlah ini tentu masih belum sesuai harapan. Tapi InsyaAllah kami punya keyakinan, dengan adanya perkembangan tren positif ini akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke Pasar Turi Baru,” ujar dia.
Di samping itu, Teddy juga mengakui masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan terkait persoalan pedagang Pasar Turi Baru. Dimana saat ini jumlah pedagang asli Pasar Turi Baru yang membuka stan baru 900 an atau sekitar 18-20 persen dari total stan yang terjual.
“Sehingga ini yang menjadi PR kita bersama bagaimana supaya Pasar Turi bisa bangkit kembali. Maka kita mesti bersatu padu, bergotong-royong, untuk meningkatkan jumlah pedagang Pasar Turi yang bisa mulai aktif kembali dan membuka tokonya di Pasar Turi Baru,” pungkasnya.(hm/r7)