Manado,(DOC) – Pemberian bantuan sosial (Bansos) bukan bertujuan untuk memelihara kemiskinan atau memelihara ketidakmampuan masyarakat. Tetapi untuk memotivasi agar para keluarga penerima manfaat (KPM) bisa hidup mandiri dan tak lagi bergantung ke negara.
Pernyataan ini di sampaikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, saat memimpin kunjungan kerja (Kunker) di Provinsi Sulawesi Utara atau tepatnya di Sentra Tumou Tou Kemensos, di Manado, Jumat(14/7/2023).
Dalam Kunker tersebut, Ashabul Kahfi mengajak KPM untuk graduasi dengan mengembangkan kemampuan wirausaha melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).
Kepada KPM yang hadir, Kahfi membuka dialog guna mendorong dan meningkatan motivasi. “Dapat Rp5,5 juta mau?,” kata Kahfi di hadapan KPM.
“Mau,” jawaban serentak para KPM yang hadir di acara tersebut.
“Tapi syaratnya harus graduasi dari PKH,” lanjut Ashabul Kahfi.
“Iya!,” timpal para KPM.
Ashabul Kahfi juga menyajikan simulasi pendapatan apabila masyarakat penerima bantuan mau menjalankan usaha.
“Misal jual jalangkote, jual cendol, jual pisang epe, gorengan, dan es buah dalam sehari Rp100 ribu. Jadi kalau sebulan bisa untung Rp 3 juta. Sementara kan insentif pemerintah per bulan berapa?. Yang tertinggi kan cuma Rp600 ribu,” kata Kahfi.
Kahfi mengapresiasi program dan langkah nyata Kemensos mengakselerasi penanganan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat, melalui banyak program-program. “Kita harapkan bantuan ini suatu waktu masyarakat yang hari ini tidak mampu bisa lebih mandiri,” tandas Kahfi.
Pada kesempatan sama, Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno, M O Royani menyampaikan, berbagai macam bantuan yang di berikan Kementerian Sosial (Kemensos) mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Bantuan tersebut di berikan setelah melakukan asesmen kebutuhan warga Sulawesi Utara.
“Kami menyakini bantuan-bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak dan memberikan manfaat lebih bagi para penerima manfaat dalam mengatasi masalah sehari-hari,” ungkapnya.
Kemensos sebagai penyelenggara negara terus berupaya memaksimalkan fungsi pentahelix untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Bahwa tujuan utama Bansos adalah pemberdayaan.
Kemensos berharap masyarakat bisa mengembangkan potensinya secara menyeluruh dan berkontribusi positif terhadap diri sendiri, keluarga, komunitas, dan masyarakat secara luas.
Pemberdayaan melalui Bansos memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mandiri, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi, serta memiliki kendali atas kehidupan mereka.
Salah satu KPM PKH yang hadir, Yanti Isini (39) mengungkapkan keinginannya agar bisa mandiri. Penerima PKH sejak tahun 2018 ini selama ini memanfaatkan bantuan PKH untuk menambah modal usaha selain untuk memenuhi keperluan sekolah anak-anaknya.
Namun ia berharap bisa mendapatkan bantuan PENA meski harus graduasi agar bisa mengembangkan usaha yang sedang di gelutinya. “Mau saja untuk nambah usaha. Supaya mandiri dan tidak bergantung lagi di PKH ne. Su graduasi bantuannya bisa bermanfaat bagi yang lain,” kata warga Kecamatan Singkil itu.
Di Manado, Kemensos menyalurkan bantuan terdiri dari beberapa variasi bantuan, di antaranya bantuan ATENSI kewirausahaan, alat bantu dan ATENSI anak senilai Rp128 juta.
Bantuan lainnya adalah buffer stock bencana Gudang Provinsi Sulawesi Utara, Kampung Siaga Bencana Kabupaten Bitung dan Tanggap Darurat Kepulauan Sitaro senilai Rp 2,1 Miliar, santunan ahli waris dan paket sembako korban kebakaran senilai Rp 71 juta, serta bantuan PKH Tahap 1 dan Tahap 2 Tahun 2023 senilai Rp 124,7 miliar.(hm/r7)