D-ONENEWS.COM

Hadapi Libur Lebaran, Komisi C Imbau Pengelola Wisata Evaluasi Wahana

Surabaya,(DOC) – Menjelang libur lebaran, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Sukadar, mengusulkan ke Dinas Perhubungan Kota Surabaya agar menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas (Lalin).

Ia memprediksi, ketika libur Hari Raya Idul Fitri, objek wisata akan menjadi jujugan para wisatawan.

“Mulai sekarang H-14 Dinas Perhubungan sudah harus membuat rekayasa Lalin. Untuk antisipasi kepadatan kendaraan, terutama akses menuju destinasi wisata,” kata Sukadar, Kamis(6/4/2023).

Selain itu, ia juga meminta adanya ruang alternatif lain untuk akses pengguna jalan, ketika tempat-tempat wisata di Surabaya ramai oleh pengunjung.

“Artinya, jangan sampai badan jalan di pakai parkir kendaraan sehingga memperparah kemacetan,” tambah pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Begitu juga dengan lahan parkir kendaraan alternatif di sekitaran lokasi objek wisata, untuk mengatur kendaraan wisatawan, ketika membludak.

“Banyak destinasi wisata Surabaya yang menjadi jujugan warga saat libur lebaran. Untuk itu Dishub harus bisa mengaturnya, agar tidak terjadi kepadatan hingga mengganggu arus Lalin,” ucap Sukadar.

Sukadar

Kepada para pengelola objek wisata, Sukadar meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pendekatan agar ada evaluasi dan koreksi, terhadap wahana yang di sajikan ke para pengunjung nanti.

Peralatan dan sarana yang sudah usang, jangan di gunakan untuk menghindari kecelakaan seperti di Kenpark Pantai Ria Kenjeran, tahun 2022 lalu. Pemkot Surabaya harus bisa mendorong pihak pengelola  objek wisata untuk melakukan peremajaan sarana dan peralatan.

“Kita tidak ingin terulang lagi kejadian lebaran tahun lalu. Di mana seluncur air di Kenpark ambrol. Ini perlu ada teguran ke pihak pengelola wisata sebelum musim libur lebaran tiba,” ujar pria yang akrab di sapa Cak Yo ini.

Saat libur lebaran nanti, banyak para wisatawan dari luar Surabaya akan berkunjung. Sehingga Pemkot Surabaya harus mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya masalah.

“Memang butuh keahlian untuk mendeteksi potensi kemacetan dan terjadinya masalah. Ini tugas Pemkot Surabaya, terutama Dinas Perhubungan Surabaya,” pungkasnya.(r7)

Loading...

baca juga