D-ONENEWS.COM

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Forkopimda Resmikan Wisata Kali Sejuk

Lumajang, (DOC)- Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2021. Sekaligus Peresmian Wisata Kali Sejuk Desa Purwosono.

Dimana hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environmental Day diperingati setiap 5 Juni setiap tahunnya.

Acara yang digelar wisata Kali Sejuk juga dilakukan penanaman pohon nongko londo (sirsat) oleh unsur Forkopimda, Selasa (8/6/2021).

Acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2021 mengambil tema “Restorasi Ekosistem”, dihadiri Bupati Lumajang Thorqul Haq, Wakil Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati M.Si, Dandim 0821 Letkol Inf. Andi Andriyanto Wibowo, S.Sos., M.I.Pol, Waka Polres Lumajang Kompol Kristian Boerbel Martino SH, SIK.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yuli Harismawati mengatakan, lokasi peringatan hari lingkungan hidup di laksanakan di Desa Purwosono karena inovasi pemerintah desa merubah sungai yang kotor menjadi bersih.

Dimana hari lingkungan hidup tahun ini mengambil tema Restorasi Ekosistem yang diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mengembali ekosistem yang baik melalui pelestarian lingkungan. “Hari ini kita tanam 2 ribu bibit pohon nongko londo (sirsat) di Dusun Darungan sebagai tematik. Selain itu dikawasan kali sejuk kita tanam 300 bibit juwet,” kata Yuli.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq, sambutanya mengungkapkan Keberadaan kali sejuk semula tempat buang air besar (BAB) yang sangat kotor sehingga dirubah menjadi tempat wisata. “Dengan adanya wisata Kali sejuk ini bisa meningkatkan perekonomian warga di desa ini,” ujarnya.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan, hari Lingkungan hidup ini diperingati oleh PBB dan sangat sederhana sekali temanya yaitu “satu bumi”, yang mengingatkan bahwa kita hidup ini di Bumi oleh karena itu wajib menjaga dan melestarikanya. “Kita cintai lingkungan ini karena kita hidup di bumi ini mencintai diri mencintai orang lain maka kita harus mencintai lingkungan dan bumi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Purwosono Hendrik Martono menyampaikan, kali sejuk dulunya merupakan curah, dan tempat ini untuk membuang sampah dan buang air besar dar warga setempat, sekarang dijadikan tempat wisata. “Kami bergotong royong, maka terbentuklah wahana obyek wisata, sehinga dapat membatuh perputaran ekonomi tang baik dari datangnya para pengunjung untuk menikmati indahnya wahana kali sejuk,” ujarnya. (Imam)

Loading...

baca juga